Friday, July 26, 2019

Membasuh

Sepasang kaki, sadari jalan bukan hanya tak tentu, pun sesak mengiringi. 
Sepasang kaki, sadari pijakan sangatlah rapuh, pun malam akan panjang. 

Sepasang kaki, sadari kuatnya diri. Walau sendiri entah kapan bisa berbagi. 
Sepasang kaki, sadari mimpi. Untuk memutus pilu, merajut rindu. 

Sepasang kaki, melangkah bukan untuk lari. 
Tapi, membasuh. 
Sepasang kaki, menjauh bukan untuk pergi. 
Tapi, membasuh. 

Sepasang kaki, kuatlah, kau sudah jauh. 
Tak pernah ada cerita tentang ini.
Malam akan selalu datang dan matahari tetap kan bersinar, mereka lupa menjelaskan bagian sakitnya dari riuh renyah tawa saat kau dilahirkan. 

Friday, June 14, 2019

Halo! Apa Kabar?


Hallo, apa kabar?
Bagaimana selama ini?
Semoga kau bahagia. Semoga kau temui damai dalam sepi. Semoga kau tak menutup mata, mematikan rasa, bahwa setiap langkahnya ada luka yang terus menganga. 

Hallo, apa kabar?
Bagaimana selama ini?
Semoga tawamu menumbuhkan cinta yang rimbun. Semoga hari-harimu penuh makna walau sejak lama kau telah kehilangan kehangatan.

Hallo! Satu-satunya jiwa yang paling ingin kusapa.
Satu-satunya rindu yang ingin kubagi.

Hallo, apa kabar?
Tahanilah, sebentar lagi.

Hallo, apa kabar?
Tenang, ada aku disini. Yang nyata. 

Hallo, apa kabar?
Kau tahu kan, debar jantungku, denyut nadiku, memeluk setiap sendumu. Tak perlu, kau tak perlu dunia ini. Aku cukup bukan? Setiaku tiada dua. 

Hallo, apa kabar?
Kuatlah. Kan kucari satu, yang kan memeluk semua luka tanpa menularkannya.

Sunday, March 24, 2019

Pano&Co

Dear My self...

Hari ini kau menangis tanpa sebab, seorang diri. Merasa begitu teramat sedih, entah kata-kata seperti apa yang telah kau dengar. Saat menulis ini semua kesedihan masih menumpuk jelas, kau ingin semua orang tahu sekaligus mati memendamnya sendiri.

Hatiku, setelah aku pikir, mungkin kau lah penyebab air mata tumpah ruah hari ini. Menangis itu baik, penanda bahwa kau masih hidup.

Hatiku kelak kau akan merasa sepenuhnya bahagia, tak ada derita yang mampu menghela rasa syukurmu. Ingatlah, kau pernah terjatuh, sendiri, merasa gelap dan sangat sendiri. Bukan, bukan salahmu yang menutup diri. Bukan salahmu yang tak mau memahami. Hatiku, seperti itulah nyatanya. 

Hatiku.. jalan yang kau pilih tak salah. 

Hatiku.. sepi yang kau tekuni memang tak ramai.

Hatiku.. jangan lagi kau nyatakan bahwa cinta kasihNya tak pernah menyentuhmu. Bahkan relungmu, paham teramat paham. Kemana harapan harus ditanggalkan, kepada siapa keyakinan harus penuh. 

Hatiku.. pilihlah jalan yang kau suka. Aku sangat mendukungmu.

Hatiku, kau tak perlu berteman banyak. Kelak kan kau temui satu. Kelebihanmu mampu dia sanding, kekuranganu sanggup ia tutupi.

Hatiku, menangislah. Tumpahkan. Kelak kau bangga, setiap resah yang mampu kau hadapi.

Hatiku. Kau tahu dimana ketenangan itu berlabuh. Bukan dipundak, bukan pula saat bersujud. Namun saat kau sadari semua kelemahan dan keterbatasan. Saat kau maknai kekuatan-Nya yang tak tinggalkanmu walau sedetik.

Palu, 24 Maret 2019.