Untuk diri yang selalu merasa sudah banyak belajar, nyatanya kau tak tau apa-apa.
Untuk diri yang mengira siap, ternyata kau masih belum bisa ikhlas.
Untuk diri yang merasa terlalu lama, tidak ada kemudahan untuk sesuatu yang istimewa.
Untuk diri yang selalu haus akan bebas, batas itu nyata adanya.
Untuk diri yang ingin merengkuh langit, untuk diri yang ingin seisi dunia bersujud, doa itu hanya belum rapal, hati itu masih ada debu.
Mengakui dan menyesali tak pernah cukup sayangku, kau harus kuat untuk berjanji tak mengulangi.
Januari, 2018.
#selfreminder
#bettermebetterfuture
Monday, February 26, 2018
Cinta Tak Begini
Apakah kamu seperti yang aku pikirkan?
Caramu melihat, berbicara, memperhatikan, menjelaskan.
Apakah kamu seperti yang aku pikirkan?
Saat pertama bertemu, berdalu membasuh kata dengan kata.
Aku sekarat dalam rindu.
Aku lemah dengan rasaku.
Tuhan... ini bukan kuasaku bukan inginku.
Biar ku pendar, kita lanjut kebaikan.
Tuhan... seribu kali aku ingin bertemu dengannya.
Sejuta kali aku sadar, cinta tak begini.
Caramu melihat, berbicara, memperhatikan, menjelaskan.
Apakah kamu seperti yang aku pikirkan?
Saat pertama bertemu, berdalu membasuh kata dengan kata.
Aku sekarat dalam rindu.
Aku lemah dengan rasaku.
Tuhan... ini bukan kuasaku bukan inginku.
Biar ku pendar, kita lanjut kebaikan.
Tuhan... seribu kali aku ingin bertemu dengannya.
Sejuta kali aku sadar, cinta tak begini.
Wednesday, February 21, 2018
Puisi Rindu
Tuan.
Ku tulis pesan, semoga rindu ini
hilang.
Bukan karena tak mampu ku ungkap,
tapi aku tak berdaya.
Tuan.
Canda ini tak lucu bagiku.
Tapi bukan salahmu.
Tuan.
Aku telah jatuh hati, sejak tatap
pertamaku.
Aku telah jatuh hati, logikapun
lumpuh.
Tuan.
Detik ini, aku tak lagi sanggup.
Kerinduan yang kau tabur dulu,
selalu menghantui.
Tuan.
Aku hanya ingin lupa, untuk hal
yang tak tepat.
Aku hanya
ingin baik-baik saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)